Posts Tagged ‘contour house

07
Jan
12

RUMAH di KBP


Proyek ini berlokasi di perumahan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kab. Bandung. Terletak di pinggir jari-jari waduk Saguling. Namun, sekalipun posisinya terletak dipinggir danau, kavling rumah ini bukan merupakan kavling riverside karena terjepit kavling lain di kanan-kirinya pada posisi menyudut dengan lahan berkontur turun ke belakang.

Kendala ini menjadi tantangan untuk dapat memanfaatkan potensi view yang terbatas dalam lahan berkontur. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan membuat desain rumah split level dengan pengakhiran di  roof garden, sehingga sekalipun posisinya terjepit, namun masih bisa mendapatkan view ke danau. Kebetulan peraturan lingkungan mewajibkan adanya Garis Sempadan Sungai (GSS) untuk kavling-kavling riverside yang berdekatan dengan danau, sehingga masih memungkinkan terdapat area terbuka di halaman belakang untuk mendapatkan view danau.

Split level dimulai dari entrance utama yang dinaikkan setengah meter dari muka jalan, kemudian turun kearah living area melewati tangga foyer dan turun lagi ke taman belakang yang se-level dengan ruang fitness melalui sebuah reflecting pond.

Sedang sirkulasi dari garasi diarahkan masuk ke ruang makan yang berdekatan dengan dapur, naik setengah lantai ke ruang perustakaan, naik setengah lantai lagi ke bordes master bedroom, dan naik setengah lantai lagi ke roof garden.

Kami mencoba menerapkan konsep eco-green dalam bangunan ini dengan pendekatan  artikulatif. Salah satunya dengan pemilihan material finishingnya yang low-maintenance, seperti penggunaan kusen aluminium, selain less-maintenance karena bebas rayap, kami juga ingin mengurangi penggunaan kayu alam yang semakin lama semakin terbatas jumlahnya. Berharap hal ini dapat membantu mengurangi pemanasan global akibat eksploitasi hutan yang berlebihan.

Banyaknya bukaan pintu dan jendela juga bertujuan memasukkan cahaya alami semaksimal mungkin ke dalam bangunan untuk menghindari penggunaan lampu di siang hari. Penggunaan grilll aluminium sebagai sun-shading, outlet timer dan lampu LED juga bertujuan untuk menghemat konsumsi energi. Demikian halnya dengan seluruh peralatan elektronik di rumah ini menggunakan perangkat yang hemat energi.

Di setiap tempat yang memungkinkan, dibuat taman, resapan air dan bak untuk vegetasi tanaman hias, terutama disudut pertemuan antar area, dibuat innercourt untuk sirkulasi udara silang. Begitu juga dengan taman di kamar mandi utama, bertujuan agar cahaya alami dan sirkulasi udara di kamar mandi tersebut tetap terjaga tanpa menggunakan exhaust fan.

Area shower kamar mandi dan wastafel menggunakan kaca tempered agar berkesan ringan, “clean”, simple, dan modern. Dapur menggunakan hob yang ditanam dimeja granit, dan lemari pendingin dibuat menyatu dengan kabinet, sehingga tampak rapi dan bersih.

Peraturan lingkungan mewajibkan tampak bangunan memiliki keterikatan bentuk dan desain dengan type bangunan standard yang dibangun pihak developer. Hal ini diterapkan dengan pendekatan material yang menggunakan aksentuasi warna yang sesuai dan finishing batu stilestone ex Cisangkan di kolom teras sesuai tipologi rumah sekitar.

Dan akhirnya, pengolahan lighting menjadi denyut yang menghangatkan suasana di malam hari…




Gravatar

Categories