Author Archive for

10
Nov
19

Fashion Distro at Cilegon

This distribution outlet (Distro) is located in East Cilegon region, at the main road of Cilegon Raya.

This project is done in association with a fellow architect from Bandung, as a client representative yet also a contractor.

GFA approx. 1500 sqm. The design approaching is to accommodate the required functions, yet also to anticipate building system & building-envelope towards harsh climate & surrounding high temperature, moreover the building is facing west..

Therefore, the designer uses the decorative wiremesh as a secondary skin to reduce the heat & to turn the existing obstacles into design challenges…

The designer is also trying to incorporate the local potential aspect within the design intention. As Cilegon is known as an industrial district, the designer sees its  potential point on local material such as metal & aluminum to be used as a main building element.

Therewith in, the designer designed the building with steel structure system and covered it with aluminum composite metal panel.

Hopefully, the building will serve its function well, climatically friendly within local context expression…

24
Nov
15

Springhills House

Menjelajahi area pemukiman elit di Resort Dago Pakar, pada sisi terujung kita akan menemui cluster bernama Springhills. Tepat berada di celah atas perbukitan padang golf Resort Dago Pakar.

Karena posisinya yang berada di sisi ujung kawasan, cluster Springhills sebenarnya agak terjepit oleh perbukitan alami perkebunan palawija milik penduduk setempat dan lembah sungai terjal menurun ke arah Resort Dago Pakar Golf. Justru dengan kondisi yang demikian, rumah ini sengaja di desain dibuat sangat terbuka di satu sisi, dengan full height frameless glass curtain, atau partisi kaca mati setinggi bangunan, mengarah ke pemandangan alam yang eksotik terebut.

GF

Sementara disisi tampak depan dibuat sedikit lebih private dengan dinding penutup berupa free-standing wall batu alam.

Kamar anak dibuat berbentuk box, menjuntai over hanging di tengah bangunan yang secara visual berfungsi sebagai center-point of interest. Demikian juga dengan innertcourt service yang -justru diletakkan di area semi besmen di sisi depan bangunan. Namun karena tanahnya berkontur, maka sebenernya innercourt service ini berada di level bawah, sehingga tidak terlihat dari entrance carport. Ditengah bangunan dibuat void, agar menbuat ruang lebih mengalir dang dapat  meng-koneksi ruang lantai bawah dengan ground floor.

 

Material kaca banyak digunakan untuk memberikan vista visual yang luas, selain itu, kaca juga dapat memberikan kesan lugas yang elegan.

Selamat menikmati panorama Bandung…

SketchUp_1

SketchUp_2

20151129071344

 

 

 

 

 

 

09
May
15

Forget-Me-Not Project

Forget-Me-Not adalah nama semak bunga yang sering dimaknai dengan arti : ‘True love, hope, remembrance, memories…’, sesuatu yang menampilkan kesan baik, yang tidak mudah dilupakan…

Pada mulanya, proyek ini adalah proyek probono, yaitu membantu merenovasi rumah seseorang karena suatu kebetulan…..sebuah kebetulan yang sudah diatur oleh ‘life path’…

Forget-Me-Not-Flower

 

Tapi karena seperti yang banyak dibilang, ‘there is no such thing as coincidence‘….jadi sebenernya proyek ini yang sudah ‘diatur’ oleh Sang Maha Rencana, untuk menambah ilmu hidup dalam ‘menerima’ dan ‘memberi’ – ‘memohon maaf” dan ‘memaafkan’…

Sebagaimana pemilik rumah ini pernah ‘menerima’ pribadi penulis apa adanya pada suatu saat… sekarang tiba gilirannya memberi ‘imbal-balik’ berupa sebuah desain renovasi, yang mudah-mudahan bisa membuat rumah ini terasa jauh lebih ‘nyaman’ untuk ditinggali….

Eksisting_1

 

 

Eksisting_2Awalnya, rumah ini dibeli pemilik dengan kondisi apa adanya, dengan lahan berukuran 8×15 meter. Namun karena tatanan ruangan yang terlalu sempit bersekat-sekat, maka diusulkan agar area di ruang bawah dibongkar seluruhnya, untuk kemudian diubah menjadi rumah dengan konsep modern, dimana ruang keluarga menyatu dengan ruang makan dan pantry, membentuk sebuah layout ruang yang lebih lega dan mengalir…

Image-1

 

Pantry dibuat sedemikian rupa sehingga menyatu dengan ruang makan, dijembatani dengan pantry-island berbentuk meja dengan bar stool.

Kebetulan juga sang penghuni memiliki bisnis ‘preloved branded items’, sehingga memerlukan ruang ‘show-room’ tersendiri, juga area negosiasi, area chit-chat, mangling, dll, sehingga praktis ruangan di lantai dasar hanya dipakai sebagai area yang bersifat publik…

PlanSedangkan lantai atas digunakan sebagai area private, dan rooftop sebagai servis. Artikulasi tampak bangunan dibuat se-simple mungkin, se-‘free maintenance’ mungkin, dengan bentuk  ‘simple-boxes’. Sehingga dengan demikian, diharapkan rumah ini mampu ‘sejalan’ dengan karakter penghuni yang memiliki tempo keseharian yang cepat dan simple….

Forget-Me-Not…

(Hujan Bulan Juni : Pilihan Sajak, Jakarta: Grasindo, 1994)

Image-4

 

 

 

 

 

Image-2

 

 

 

 

 

Image-3

 

IMG-20150617-WA0008

 

 

 

20150714200436(4) 20150714200437(2) 20150714200436

 

 

 

 

16
Mar
14

HUJAN BULAN JUNI

HUJAN BULAN JUNI
oleh : Sapardi Djoko Damono
 

tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu…

tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu…

tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu…

 
 
 
 
(Hujan Bulan Juni: Pilihan Sajak, Jakarta: Grasindo, 1994)
dinyanyikan oleh  Ari Malibu & Reda Gaudiamo@youtube
Ari-Rendra-2
16
Mar
14

AIR

AIR

Jika kehidupan adalah air…
Riak-riak nya amat melelahkan, ketenangannya begitu menghanyutkan…
kemanakah akan kau bawa aku mengalir ?…
 
Jakarta, Maret 2014
16
Mar
14

AKU INGIN

AKU INGIN
oleh : Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu…

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…

.

.

(Hujan Bulan Juni: Pilihan Sajak, Jakarta: Grasindo, 1994)
dinyanyikan oleh  Ari Malibu & Reda Gaudiamo@youtube
Ari-Rendra
05
Nov
13

VW BEETLE 1972 LS

Body reconstruction part#1

DSCF0002

Bodypart

wiring_harness

front_axle_super_bug

chrome_molding

30
Oct
13

RUMAH di DAGO PAKAR

Scene-1Rumah ini terletak di kompleks perumahan elite Resort Dago Pakar, Bandung.  Karena merupakan kawasan resapan air, maka peraturan bangunan di daerah tersebut juga sangat ketat. Penghuni hanya diperkenankan membangun  rumahnya dengan building footprint seluas 30% dari luas tanahnya. Dengan demikian diperlukan efisiensi program ruang dan fasilitas. Kebetulan tanah yang dikembangkan ini memiliki perbedaan kontur yang cukup signifikan sehingga dapat dimanfaaatkan untuk menambah ruangan tanpa menambah building footprint-nya, yaitu sebagai area semi-basement.

PlanKarena merupakan daerah perbukitan tinggi di Bandung Utara yang berhawa dingin, maka view yang didapatkan juga sangat indah dan spektakuler. Untuk itulah maka konsep bangunan ini menekankan banyaknya bukaan untuk memaksimalkan view dengan banyak menggunakan kaca-kaca fullheight, open layout, dan void. Sedang untuk dapat menikmati pemandangan dengan leluasa, dibuatkan roof garden di area roof top dengan bidang pandang seluas 360 derajat. Dari situ romantisme gemerlap kota Bandung di malam hari dapat dinikmati dengan maksimal.

Scene-4Scene-0Ruangan-ruangan didesain sedemikian rupa agar berkesan lega, mengalir dan tidak membosankan. Ruang penerima tamu berupa ruangan semi terbuka di sisi samping luar agar udara bisa leluasa masuk, diapit oleh foyer yang memisahkannya dengan ruang keluarga. Ruang makan tidak terpisahakan dari pantry dan ruang keluarga. Ruang tidur utama diletakkan di lantai dasar, agar dekat dengan kolam renang, sedang kamar anak di lantai atas. Garasi, gudang dan service quarter diletakkan di semi-basement agar lebih terpadu dan terkontrol.

Demikian bangunan ini didesain secara lugas, simple dan sederhana  dengan langgam kubisme agar tidak meng-‘interupsi’ keindahan luar biasa yang sudah di sajikan oleh alam perbukitan di Bandung Utara…

Scene-3

30
Oct
13

GUESTHOUSE BIRAH

DSCF3052Guesthouse Birah, merupakan sebuah rumah kost yang mengakomodasikan fasilitas budget hotel, dengan luas bangunan sekitar +-1500 m2 dan room-bay seluas @21 m2. Perencanaan awal dilakukan dengan studi komparasi dan literatur tentang standard minimum fungsi, guna mencapai efisiensi yang optimum, baik dalam biaya pembangunan, operasional maupun perawatan, hampir sama dengan merancang sebuah budget hotel, apartemen sederhana atau rumah susun plus. Kendala perencanaan justru muncul dari keinginan owner untuk memberdayakan lahan melampaui daya dukungnya. Ketinggian floor to floor bangunan dibatasi hanya 3,20 m agar diperoleh jumlah lantai yang diinginkan, dengan biaya konstruksi yang minimum. Jumlah kamar dimampatkan sedemikian rupa hingga mencapai 38 kamar (room-keys), dan kemungkinan masih akan dikembangkan Denahmenjadi 50 room-keys di masa mendatang menunggu RDTR yang baru. Dengan demikian  ratio service area menjadi sangat minimal, selain itu, ditambahkan fasilitas pelengkap lain, seperti kolam renang, ruang fitness, mini resto, passenger lift, cable tv, wi-fi, cctv, mini bus shuttle, dll, agar didapat harga room rate yang sepadan.

Untuk mengartikulasikan tampak agar sejalan dengan peraturan kawasan, ditambahkan atap miring sebagai integrasi terhadap lingkungan. Tangga utama dibungkus dengan kaca semi reflective dengan alasan privacy. Pergola dan tanaman hias untuk mempercantik tampilan.

DSCF3063Karena alasan optimasi fungsi, lift diletakkan langsung di koridor. Tangga utama difungsikan juga sebagai tangga kebakaran (c.q. Kepmen PU no. 26 Th.2008) dengan backup tangga service di ujung koridor.

Kamar mandi juga didesain se-efisien mungkin, dengan tetap mengedepankan aspek fungsional dan kenyamanan.

Kolam renang sebagai ‘heart of activity’ ditempatkan central di halaman depan. Sistem kolam renang yang dipakai berupa kolam skimmer dengan vinyl liner membrane sebagai waterproofing sekaligus finishingnya, dan dilengkapi dengan dua buah mounted-filter diujung-ujungnya. Kolam ini menggunakan branded product ex Perancis

DSCF3302KM_CDSCF3060Dalam pelaksanaanya bangunan ini ternyata mengalami banyak sekali kendala. Dari main-kontraktor yang dinyatakan wanprestasi, sub kontraktor yang abai terhadap kualitas pekerjaan, hingga kerapihan & detail yang tidak sesuai dengan keinginan arsitek perencana, namun akhirnya bangunan inipun dapat berfungsi. Dalam hal ini pengelolaannya diambil alih oleh managemen pihak ketiga yang digunakan untuk kalangan terbatas tertentu di Jakarta Selatan.

DSCF3057DSCF3303DSCF3307Diantara pahit-getirnya pengalaman proyek ini banyak pelajaran yang dapat diambil, diantaranya perlunya konsistensi perencanaan awal yang matang dari owner, tahu apa yang diinginkan dan meminimalisasi perubahan vital di tengah perjalanan konstruksi, apalagi jika dikerjakan oleh kontraktor menegah bawah tanpa managemen konstruksi. Juga kesepakatan dan kesepahaman tentang standard minimum kenyamanan yang diterapkan. Di sisi lain, arsitek perencana juga harus paham betul tentang peraturan-peraturan terbaru yang berlaku ataupun peraturan perubahannya. Terutama yang menyangkut keamanan dan keselamatan pengguna, pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, serta integrasi keseluruhan system dalam bangunan karena sudah diterapkannya sertifikasi bangunan laik fungsi (SLF) di Jakarta dan sekitarnya.

DSCF3291DSCF3282Dengan pengelolaan professional dan terpadu, dalam beberapa tahun kedepan, pemilik diharapkan sudah bisa mendapatkan modalnya kembali.

11
Mar
12

RUMAH DI CIKEAS

Desain rumah ini dikembangkan dari ide pemilik rumah sendiri yang menginginkan sebuah rumah modern, bergaya international style dengan tatanan ruang yang mengalir, terbuka, dan memiliki area yang luas untuk menerima banyak tamu dan keluarga.

Sekuensial ruangan diawali dengan area masuk kendaraan berupa ramp turun ke arah semi basement yang menampung fungsi garasi, ruang hobby, dan ruangan untuk utilitas. Sedangkan jalur masuk tamu dan pengunjung diarahkan melalui tangga batu ke teras entrance di elevasi satu meter lebih tinggi dari tanah sekitar.

Dari teras entrance, tamu diterima oleh sebuah koridor panjang yang merupakan aksis utama dari bangunan. ‘Spinal axis corridor’ ini merupakan area pembagi untuk menuju ke setiap ruangan utama di rumah ini. Dari koridor tersebut kita dapat mengarah ke ruang tidur tamu, ruang kerja, ruang perpustakaan, ruang makan, pantry, ruang tv dan ruang keluarga, atau ke tangga menuju lantai atas yang merupakan area private keluarga.

Ruang makan, pantry, ruang tv dan ruang keluarga sebenarnya merupakan ruangan dalam satu area, sehingga dapat menjadi  area berkumpul yang cukup besar untuk menampung banyak anggota keluarga, dan teman-teman sebagaimana yang diminta pemilik  rumah yang merupakan seorang expatriate. Kebetulan juga, tuan rumah gemar  memasak, sehingga pantry merupakan jantung utama yang menjadi titik orientasi ruang berkumpul tersebut.

Area lantai atas merupakan daerah private penghuni. Terdiri dari ruang tidur utama, master bathroom, ruang tidur anak, ruang belajar anak, dan teras. Sedang dak atap merupakan roof garden yang luas untuk viewing deck dan area barbeque.

Di sisi samping terdapat teras dan kolam renang dewasa dengan waterspout sebagai aksen. Taman dan tatanan landscapenya dibuat menyatu hingga ke taman depan.

Dengan demikian, sekalipun didesain dengan pendekatan modern,  diharapkan rumah ini masih memiliki suasana asri dan teduh, yang bisa membuat penghuni betah dalam menikmati masa istirahatnya di rumah, jauh dari keramaian dan hiruk-pikuk aktifitas masyarakat diluar sana..

07
Jan
12

RUMAH di KBP


Proyek ini berlokasi di perumahan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kab. Bandung. Terletak di pinggir jari-jari waduk Saguling. Namun, sekalipun posisinya terletak dipinggir danau, kavling rumah ini bukan merupakan kavling riverside karena terjepit kavling lain di kanan-kirinya pada posisi menyudut dengan lahan berkontur turun ke belakang.

Kendala ini menjadi tantangan untuk dapat memanfaatkan potensi view yang terbatas dalam lahan berkontur. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan membuat desain rumah split level dengan pengakhiran di  roof garden, sehingga sekalipun posisinya terjepit, namun masih bisa mendapatkan view ke danau. Kebetulan peraturan lingkungan mewajibkan adanya Garis Sempadan Sungai (GSS) untuk kavling-kavling riverside yang berdekatan dengan danau, sehingga masih memungkinkan terdapat area terbuka di halaman belakang untuk mendapatkan view danau.

Split level dimulai dari entrance utama yang dinaikkan setengah meter dari muka jalan, kemudian turun kearah living area melewati tangga foyer dan turun lagi ke taman belakang yang se-level dengan ruang fitness melalui sebuah reflecting pond.

Sedang sirkulasi dari garasi diarahkan masuk ke ruang makan yang berdekatan dengan dapur, naik setengah lantai ke ruang perustakaan, naik setengah lantai lagi ke bordes master bedroom, dan naik setengah lantai lagi ke roof garden.

Kami mencoba menerapkan konsep eco-green dalam bangunan ini dengan pendekatan  artikulatif. Salah satunya dengan pemilihan material finishingnya yang low-maintenance, seperti penggunaan kusen aluminium, selain less-maintenance karena bebas rayap, kami juga ingin mengurangi penggunaan kayu alam yang semakin lama semakin terbatas jumlahnya. Berharap hal ini dapat membantu mengurangi pemanasan global akibat eksploitasi hutan yang berlebihan.

Banyaknya bukaan pintu dan jendela juga bertujuan memasukkan cahaya alami semaksimal mungkin ke dalam bangunan untuk menghindari penggunaan lampu di siang hari. Penggunaan grilll aluminium sebagai sun-shading, outlet timer dan lampu LED juga bertujuan untuk menghemat konsumsi energi. Demikian halnya dengan seluruh peralatan elektronik di rumah ini menggunakan perangkat yang hemat energi.

Di setiap tempat yang memungkinkan, dibuat taman, resapan air dan bak untuk vegetasi tanaman hias, terutama disudut pertemuan antar area, dibuat innercourt untuk sirkulasi udara silang. Begitu juga dengan taman di kamar mandi utama, bertujuan agar cahaya alami dan sirkulasi udara di kamar mandi tersebut tetap terjaga tanpa menggunakan exhaust fan.

Area shower kamar mandi dan wastafel menggunakan kaca tempered agar berkesan ringan, “clean”, simple, dan modern. Dapur menggunakan hob yang ditanam dimeja granit, dan lemari pendingin dibuat menyatu dengan kabinet, sehingga tampak rapi dan bersih.

Peraturan lingkungan mewajibkan tampak bangunan memiliki keterikatan bentuk dan desain dengan type bangunan standard yang dibangun pihak developer. Hal ini diterapkan dengan pendekatan material yang menggunakan aksentuasi warna yang sesuai dan finishing batu stilestone ex Cisangkan di kolom teras sesuai tipologi rumah sekitar.

Dan akhirnya, pengolahan lighting menjadi denyut yang menghangatkan suasana di malam hari…

12
Dec
11

SPBU KALIGAWE

Proyek SPBU ini terletak di jl. Kaligawe km 57 Semarang dan merupakan proyek lanjutan dari program CODO LITE (Company Owned Dealer Operate) yang diikuti oleh pemilik, terkait program “Pertamina Way-Pasti Pas” yang merupakan program standarisasi SOP dari Pertamina untuk memperbaharui fasilitas & menjaga pelayanan dari SBPU-2 yang tergabung. Karenanya, proses pembangunannya dibagi dalam dua kelompok pekerjaan, yaitu ;  pekerjaan rekontruksi kanopi, pool dispenser, tangki pendam, dan fasilitas pompa angin dan  pengisian air radiator mengikuti standard umum Pertamina dan ditata-laksanakan oleh kontraktor yang ditunjuk. Sedang pihak Pemilik diberikan bagian untuk mengerjakan area non fuel retail (NFR) yang mewadahi fungsi-fungsi seperti; groceries store, atm booth, oil depot, coffee shop, juice corner, food stall dan toilet.

Disamping itu, pengelola juga membangun kantor administrasi, ruang serbaguna, serta mess karyawan untuk mendukung pelayanan 24 jam non stop.

Perletakan massa bangunan ditata sedemikian rupa sehingga sky-line pool dispenser dan bangunan administrasi menyatu dalam satu-garis kanopi sesuai bentuk yang sudah distandardkan, namun sengaja “dipermainkan’ dg ditekuk kebawah sebagai aksentuasi  “gimmick“.  Sedang bangunan NFR diletakkan terpisah dengan bentuk platonis yang unik, beratap datar dengan  lubang-lubang skylight elliptic yg dihias lampu lampion warna warni.

Karena berada di jalur utama jalan provinsi, maka SPBU ini memiliki fungsi strategis untuk melayani kendaraan-kendaraan besar seperti bis, dan truk trailer, sehingga pemisahan jalur dengan kendaraan pribadi dan motor menjadi sangat vital untuk mencegah ‘crossing’ sirkulasi dan kecelakaan.

Dan dengan konsep pemberhentian “pit stop”, diharapkan para konsumen dapat mengisi bahan bakar, mengisi angin  & air radiator, sekaligus beristirahat sejenak dengan nyaman dan aman untuk segera kembali  melanjutkan perjalanan….

08
Nov
10

RUMAH SAKIT BERSALIN BUNDA SEMARANG

Proyek ini adalah proyek peremajaan  sebuah Rumah Sakit Bersalin yang sudah cukup dikenal di kota Semarang. Proyek peremajaan, atau dapat disebut sebagai proyek refurbishment ini diawali dengan re-konstruksi artikulasi eksterior-tampak-muka bangunan menjadi lebih modern, simple, terbuka dan lebih bersifat “welcoming“.

Salah satunnya adalah dengan menghilangkan pagar eksisting yang sebelumnya agak bersifat tertutup untuk kemudian dapat dijadikan area parkir terbuka yang lengkapi dengan ramp entrance & porch untuk drop-off ambulance.

Selanjutnya, peremajaan dilakukan dengan  pembahan unsur-unsur aksentuasi visual/visual anchor berupa “bale kulkul” yang merupakan usulan dari Owner sendiri, dan atas permintaan pihak pengelola, ditambahkan sebuah fungsi retail berupa apotik franchise yg beroperasi 24 jam.

Agar tidak perlu merubah struktur bangunan yang sudah ada, tampak muka bangunan lama ditutup dengan sebuah false front berupa free standing wall batu andesit yang dipadu dengan suspended canopy dari aluminium composite panel yang berfungsi sebagai porch entrance/drop-off ambulance.

Area lobby ditata ulang agar orientasi front office dapat lebih menghadap ke entrance.

Innercourt entrance juga ditata ulang agar lebih bersifat “terbuka”, bernuansa cerah dan ditambahkan logo baru agar dapat menjadi milestone adanya sebuah “semangat baru” yang sedang berlangsung. Dibantu oleh seorang rekan desainer interior,  area kantin, koridor, ruangan kamar inap, klinik, ruang tunggu pasien, nurse station, hall senam hamil, kantor manjemen, ruang konsultasi, ruang periksa dan beberapa ruangan lainnya diperbaharui interiornya.

Beberapa fasilitas non medis seperti lobby, ruang tunggu tamu, toilet tamu, kantin, perpustakaan, dan fasilitas pendukung lainnya dialokasikan menurut zonasi-nya.

Selanjutnya, diharapkan rumah sakit ini dapat menjadi sebuah “boutique hospital” yang modern, ekslusif, dan nyaman dengan fasilitas “one per one” atau 1 kamar 1 taman sebagaimana sudah menjadi fasillitas rumah sakit ini sejak awal.

Karena rumah sakit ini pada mulanya terdiri dari beberapa bangunan yang digabungkan secara bertahap, maka pengembangan untuk menggabungkan keseluruhan fungsi dan fasilitas RSB ini  juga masih akan memerlukan waktu dan pentahapan yang lebih lanjut di masa mendatang.

01
Nov
10

BALITUNG BREEZE

Bangunan ini adalah sebuah guesthouse yang terletak di area yang sangat strategis di sekitar SCBD, sebuah kawasan bisnis di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Karenanya, desain bangunan ini diupayakan agar dapat memanfaatkan lahan seoptimal mungkin, dengan biaya se-efisien mungkin.

Aspek fungsional menjadi yang utama, sehingga upaya untuk mengolah tampilan bangunannya menjadi sangat menantang. Gubahan kubistis berlanggam kontemporer dengan spider-joint -glass-curtain yang menjadi “visual anchor“, dipadukan dengan keinginan Owner untuk menampilkan kesan modern-life-style yang lugas dan simple, menjadikan bangunan ini cost-effective tapi secara visual diharapkan masih mampu “mengundang perhatian”…

Vegetasi eksisting coba untuk dipertahankan dengan membiarkan pohon mangga menembus tangga utama ke lobby yang berada di elevated level. Hal ini justru menambah pengalaman ruang dan eksositas visual, seolah-olah bangunan ini mempunyai ”jiwa”. Hal ini juga didukung oleh vegetasi lingkungan yang sejuk dan rimbun, sehingga sesuai dengan namanya : ”BALITUNG BREEZE” (http://balitungbreeze.com)

Owner yang memiliki guesthouse ini merupakan seorang eksekutif dan entrepreneur muda dengan semangat ”green-generation” ingin menjadikan bangunannya se”hijau” mungkin. Hal ini dilakukan dengan pendekatan sistem bangunan, melalui konsep tata bahan, tata tenaga, tata cahaya, tata air, tata udara dan tata hijau dan tata kelola, yang selain untuk penghematan operasional juga diharapkan dapat seminal mungkin menghasilkan carbon footprint, dengan mengkompensasi setiap area terbuka-sisa sebagai “ruang hijau”/taman & resapan.

Bangunan ini mempunyai area semi-basement untuk parkir. Sedangkan bangunan utama diletakkan di elevasi +1.80m dari jalan, sehingga tamu harus menaiki tangga dahulu untuk menuju lobby.

Ruang dalam didesain dengan modul standard bay 24 m2, ditambah dengan fasilitas kolam renang dan sebuah deli room. Kamar tidur didesain menggunakan lantai HPL motif kayu untuk menampilkan kesan ”homy”.

Untungnya, dengan konsep pengelolaan B&B (Bed & Breakfast) bagunan ini tidak memerlukan banyak ruang BOH. Selanjutnya, dalam tatanan spatial ruang,  pengalaman sekuensial dalam bangunan ini diakhiri di roof garden yang menampilkan pemandangan high rise view di seputaran Jl. Sudirman Jakarta.

Selamat berbisnis di Jakarta….

04
Jun
10

RUMAH SEORANG SAHABAT

Desain rumah ini dedikasikan untuk seorang sahabat yang tidak sempat mengapresiasinya pada saat selesai dibangun…

Diawali dari keinginan Pemilik  untuk membangun rumah yang nyaman, asri dan mem”bumi”, rumah yang ‘rendah hati’ dan ‘bersahabat’, maka dicoba dielaborasi bersama melalui banyak diskusi, untuk menggali sebuah konsep bangunan arsitektur tropis dengan pendekatan ‘lokal-modern’ /modern vernacular, dimana unsur ‘ke-lokal-an’, iklim dan elemen-elemen natural lainnya menjadi pertimbangan desain yang utama. Salah satunya adalah dengan membuat ruangan-ruangan lugas yang bersifat ‘mengalir’, menyisipkan patio/innercourt diantara bagunan, memperbanyak bukaan-bukaan jendela dan pintu, dan membuat sirkulasi udara bersilang/“cross ventilation”.

Pada entrance masuk utama, pengunjung diterima di sebuah walking path dari beberapa buah stepping stone batu padalarang solid yang  ditata sedemikian rupa menyeberangi sebuah reflecting pond, diharapkan mampu memberikan pengalaman ruang yang unik kepada tamu yang akan berkunjung.

Desain ruang penerima tamu dibuat  sebagai sebuah beranda semi terbuka seperti sebuah pendopo yang berhubungan langsung dengan patio/innercourt tengah, sehingga tidak memerlukan tata penghawaan buatan.

Ruang utama /living area menjadi ruang interaksi utama dengan skala yang memadai dan dihubungkan dengan void ke lantai atas untuk memperlancar sirkulasi udara dan membuat sirkulasi silang.

Ruang Tidur Utama diletakkan di lantai bawah untuk pertimbangan kenyamanan pemilik rumah & dihubungkan dengan foyer sebagai ruang peralihan.

Atap kamar mandi utama dibuat semi terbuka dengan taman kering di dalamnya, sehingga cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.

Kolam renang dengan water spout dan  gazebo bali dibuat menggantikan halaman belakang rumah.

Pada tahap selanjutnya, desain lighting dan tata landscape turut membentuk ‘karakter’ bangunan ini untuk menjadi rumah yang asri, teduh dan nyaman untuk ditinggali. Namun manusia hanya bisa berharap…

…Selamat Jalan sahabat, selamat menikmati rumahmu yang lebih indah di ‘sana’….

02
Nov
09

SUNDIAL

Masih di RTM, sebuah konsultan desain arsitektur di Bandung, kami diberi kesempatan untuk mengikuti sebuah sayembara terbatas yang diselenggarakan oleh sebuah pengembang yang cukup ternama di Padalarang. Pada awalnya kami diminta untuk menjabarkan pemahaman kami tentang sebuah “gerbang masuk sebuah kawasan”, yang selanjutnya disebut sebagai “entry gate project”, dimana di dalamnya, kami diminta memberikan gagasan awal tentang ikon/landmark sebuah kawasan yang sedang dikembangkan, yang bertema “Kota Baru Berwawasan Pendidikan”. Dari situlah muncul gagasan tentang “Sundial/Jam Matahari” yang dapat diartikan sebagai teknologi yang paling sederhana yang telah dikenal sejak awal peradaban manusia. Dimana teknologi dan pendidikan adalah suatu yang inherent.

classic sundial iron

Beruntung kami memenangi sayembara desain tersebut, sehingga konsep sundial dapat  dieksplorasi lebih jauh. Digabung dengan “Gerbang Bulan” sebagai ‘penanda’ di area main gate dan patung bola dunia sebagai “center of gravity”,  jadilah entry gate project ini tergabung dalam sebuah konsep sumbu konstelasi kosmik alam semesta,

Bumi-Bulan dan Matahari….

Dimana bumi adalah pusat orientasi, matahai adalah pusat rotasi, dan bulan berada di antaranya.

Dibantu oleh seorang seniman, yang juga seorang pengajar di Fakultas Seri Rupa & Desain di sebuah perguruan tinggi negri ternama di Bandung, dibuatlah sebuah patung bola dunia utuh dari batu-padalarang berdiameter hampir 2 meter di kelilingi kolande 12 bulan dengan relief 12 penanggalan kuno yang pernh dikenal dalam sejarah kebudayaan manusia

Models

Pada kelanjutan pengembangan desain, client mengharapkan landmark yang berupa sundial/jam matahari tersebut, juga dapat difungsikan sebagai sebuah bangunan pamer atau galeri dari lembaga Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPA IPTEK).

GnomonBangunan sundial/jam matahari ini sendiri terdiri dari 3 bagian utama, yaitu gnomon  (batang bayangan), bangunan utama yang berfungsi sebagai galeri PUSPA IPTEK, dan bidang dial yang dapat digunakan sebagai arena bermain anak. Di dalam bangunan sundial terdapat viewing deck untuk mengamati jatuhnya bayangan gnomon pada bidang dial. Sedangkan untuk menentukan sudut kemiringan gnomon, arah poros sumbu bumi dan ketinggian bangunan, kami dibantu oleh team astronomi independen, sehingga jatuhnya bayangan matahari pada bidang dial sesuai dengan perhitungan dengan akurasi tinggi. Tabel koreksi waktu akibat sudut inklanasi matahari ditempelkan disisi viewing deck dan dikoreksi ulang setiap setahunnya.

Viewing-DeckSelain di-claim sebagai jam matahari terbesar versi MURI, diakui juga sebagai jam matahari pertama yang mengintegrasikan sundial horisontal dan vertikan secara bersamaan, yang dapat dilihat pada sundial vertikal di gerbang masuk bangunan.

Ver-SundialWarna-warna cerah diaplikasikan sesuai simbol spektrum warna untuk panas dan sinar, sekaligus memperkuat kesan colorful, yang sesuai dengan tema untuk anak-anak, yang merupakan fokus dasar pendidikan. Hingga sekarang,  dengan komitmen dari pengembang dan partisipasi dari masyarakat pendidikan, khususnya pendidikan dasar, sundial ini telah menjadi ikon/landmark kawasan yang dijadikan salah satu objek tujuan wisata pendidikan di Jawa Barat (PUSPA IPTEK).

Aerial-View

09
Oct
09

RUMAH TEBING

Waktu itu, ketika masih bergabung dengan sebuah konsultan arsitektur terkemuka di Bandung, bersama dengan seorang rekan senior, kami dipercaya untuk mendesain sebuah rumah di sebuah bukit, di ujung-sebelah-luar Bandung Utara. Konsep utama yang ingin ditampilkan adalah fragmentasi ‘vista’, karena potensi view dan topografi di perbukitan Bandung Utara tersebut yang sangat menantang. Konsep massingnya menggunakan pendekatan ‘tektonik’ yang  ‘utilitarian’ dalam gaya bahasa bentuk yang clean, simple dan sederhana. Hal ini diharapkan dapat merepersonifikasikan pemilik rumah yang merupakan seorang teknokrat muda yang terkemuka di negri ini.

Underview

Pengalaman sekuensial pertama diawali dengan blocking visual dari arah pintu masuk utama dengan menggunakan free standing wall batu candi. Tamu sengaja ‘digoda’ dengan disisakan sedikit ‘bocoran’ visual dari arah pintu utama melalui sepasang see-through-frameless-glass-door, yang membingkai sebuah ‘vista’ ke arah perbukitan di belakang bangunan.

Setelah memasuki foyer, tamu terus dituntun oleh sebuah floor-path-axis yang menembus banguan menuju ke arah teras-foyer disisi sebaliknya, yang berupa projected viewing deck, yang menggantung di level teratas bangunan rumah ini. Di situ, tamu/pengunjung coba di-‘kejut’-kan dengan 270° pandangan terbuka ke arah pepohonan di perbukitan Bandung Utara dari ketinggian hampir 45m dari dasar Front-Viewtebing.

Disamping itu, kontur yang ekstrem coba dimanfaatkan untuk menampilkan bangunan yang ekstrem juga, dengan menempatkan kolam renang ‘invinity’ di sisi terluar bangunan, sehingga berkesan seperti menggantung di ujung tebing.

Massa bangunan juga di-explode menjadi 3 bagian dalam 2 split-level untuk memperjelas aksesibilitas,  zoning, dan privasi. Massa tengah sebagai area masuk utama merupakan zona formal & publik, massa terluar (sisi terdekat jalan) sebagai area service  dan merupakan zona loading-unloading, massa terdalam (daerah tebing) sebagai zona privat. Masing masing blok dihubungkan dengan anchor berupa tangga & koridor

Compilation

07
Oct
09

RENOVASI RUMAH DI TANAH KUSIR

Mendesain renovasi rumah di Tanah Kusir ini (th.2004) mempunyai tantangan tersendiri, terutama karena program utamanya adalah memperbaharui tampak bangunan lama agar lebih sesuai dengan tampilan jaman. Mengingat rumah ini sudah dibangun sejak th 1988, dan pernah mengalami renovasi oleh pemilik lama tahun 1994.

Sebelum Renovasi

Sebelum Renovasi

Selain merubah tampak, layout ruang-dalam juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan pemilik baru, sebuah keluarga muda yang aktif & dinamis. Juga untuk membuat ruangan lebih nyaman, efisien dan lebih “mengalir”, tetapi tetap dalam koridor budget yang sudah ditentukan dari awal.

Pada pintu masuk utama ditambahkan foyer sebagai ruang peralihan dengan ‘projected box’ orange sebagai aksentuasi. Di area garasi ditambahkan free standing wall batu andesit untuk memberikan permainan bidang-bidang datar, sekaligus untuk rabat kanopi menggantikan konsol atap genteng bangunan lama. Bukaan-bukaan baru ditambahkan untuk memasukkan pencahayaan alami & ventilasi silang semaksimal mungkin.

Sesudah Renovasi

Sesudah Renovasi

Pada pengolahan interior, bekerjasama dengan seorang rekan desainer interior, ditambahkan beberapa detail ruangan dan pengolahan interior ruangan tidur utama, ruang kerja dan pantry.

Kamar mandi diperbaharui, whirlpool diperbaiki, dan yang tidak kalah penting, sistem mekanikal-electrical-plumbing di-setting ulang. Dengan tetap mengedepankan efisiensi pembiayaan, renovasi rumah di Tanah kusir seluas 413 m2 ini diharapkan dapat menjadi rumah ‘baru’ yang menarik & nyaman ditempati, dengan memanfaatkan potensi bangunan lama semaksimal mungkin.

KM utamaFoyerLeft Wing

Sesudah Renovasi




Gravatar

Categories