Posts Tagged ‘Kolam Renang

30
Oct
13

RUMAH di DAGO PAKAR

Scene-1Rumah ini terletak di kompleks perumahan elite Resort Dago Pakar, Bandung.  Karena merupakan kawasan resapan air, maka peraturan bangunan di daerah tersebut juga sangat ketat. Penghuni hanya diperkenankan membangun  rumahnya dengan building footprint seluas 30% dari luas tanahnya. Dengan demikian diperlukan efisiensi program ruang dan fasilitas. Kebetulan tanah yang dikembangkan ini memiliki perbedaan kontur yang cukup signifikan sehingga dapat dimanfaaatkan untuk menambah ruangan tanpa menambah building footprint-nya, yaitu sebagai area semi-basement.

PlanKarena merupakan daerah perbukitan tinggi di Bandung Utara yang berhawa dingin, maka view yang didapatkan juga sangat indah dan spektakuler. Untuk itulah maka konsep bangunan ini menekankan banyaknya bukaan untuk memaksimalkan view dengan banyak menggunakan kaca-kaca fullheight, open layout, dan void. Sedang untuk dapat menikmati pemandangan dengan leluasa, dibuatkan roof garden di area roof top dengan bidang pandang seluas 360 derajat. Dari situ romantisme gemerlap kota Bandung di malam hari dapat dinikmati dengan maksimal.

Scene-4Scene-0Ruangan-ruangan didesain sedemikian rupa agar berkesan lega, mengalir dan tidak membosankan. Ruang penerima tamu berupa ruangan semi terbuka di sisi samping luar agar udara bisa leluasa masuk, diapit oleh foyer yang memisahkannya dengan ruang keluarga. Ruang makan tidak terpisahakan dari pantry dan ruang keluarga. Ruang tidur utama diletakkan di lantai dasar, agar dekat dengan kolam renang, sedang kamar anak di lantai atas. Garasi, gudang dan service quarter diletakkan di semi-basement agar lebih terpadu dan terkontrol.

Demikian bangunan ini didesain secara lugas, simple dan sederhana  dengan langgam kubisme agar tidak meng-‘interupsi’ keindahan luar biasa yang sudah di sajikan oleh alam perbukitan di Bandung Utara…

Scene-3

30
Oct
13

GUESTHOUSE BIRAH

DSCF3052Guesthouse Birah, merupakan sebuah rumah kost yang mengakomodasikan fasilitas budget hotel, dengan luas bangunan sekitar +-1500 m2 dan room-bay seluas @21 m2. Perencanaan awal dilakukan dengan studi komparasi dan literatur tentang standard minimum fungsi, guna mencapai efisiensi yang optimum, baik dalam biaya pembangunan, operasional maupun perawatan, hampir sama dengan merancang sebuah budget hotel, apartemen sederhana atau rumah susun plus. Kendala perencanaan justru muncul dari keinginan owner untuk memberdayakan lahan melampaui daya dukungnya. Ketinggian floor to floor bangunan dibatasi hanya 3,20 m agar diperoleh jumlah lantai yang diinginkan, dengan biaya konstruksi yang minimum. Jumlah kamar dimampatkan sedemikian rupa hingga mencapai 38 kamar (room-keys), dan kemungkinan masih akan dikembangkan Denahmenjadi 50 room-keys di masa mendatang menunggu RDTR yang baru. Dengan demikian  ratio service area menjadi sangat minimal, selain itu, ditambahkan fasilitas pelengkap lain, seperti kolam renang, ruang fitness, mini resto, passenger lift, cable tv, wi-fi, cctv, mini bus shuttle, dll, agar didapat harga room rate yang sepadan.

Untuk mengartikulasikan tampak agar sejalan dengan peraturan kawasan, ditambahkan atap miring sebagai integrasi terhadap lingkungan. Tangga utama dibungkus dengan kaca semi reflective dengan alasan privacy. Pergola dan tanaman hias untuk mempercantik tampilan.

DSCF3063Karena alasan optimasi fungsi, lift diletakkan langsung di koridor. Tangga utama difungsikan juga sebagai tangga kebakaran (c.q. Kepmen PU no. 26 Th.2008) dengan backup tangga service di ujung koridor.

Kamar mandi juga didesain se-efisien mungkin, dengan tetap mengedepankan aspek fungsional dan kenyamanan.

Kolam renang sebagai ‘heart of activity’ ditempatkan central di halaman depan. Sistem kolam renang yang dipakai berupa kolam skimmer dengan vinyl liner membrane sebagai waterproofing sekaligus finishingnya, dan dilengkapi dengan dua buah mounted-filter diujung-ujungnya. Kolam ini menggunakan branded product ex Perancis

DSCF3302KM_CDSCF3060Dalam pelaksanaanya bangunan ini ternyata mengalami banyak sekali kendala. Dari main-kontraktor yang dinyatakan wanprestasi, sub kontraktor yang abai terhadap kualitas pekerjaan, hingga kerapihan & detail yang tidak sesuai dengan keinginan arsitek perencana, namun akhirnya bangunan inipun dapat berfungsi. Dalam hal ini pengelolaannya diambil alih oleh managemen pihak ketiga yang digunakan untuk kalangan terbatas tertentu di Jakarta Selatan.

DSCF3057DSCF3303DSCF3307Diantara pahit-getirnya pengalaman proyek ini banyak pelajaran yang dapat diambil, diantaranya perlunya konsistensi perencanaan awal yang matang dari owner, tahu apa yang diinginkan dan meminimalisasi perubahan vital di tengah perjalanan konstruksi, apalagi jika dikerjakan oleh kontraktor menegah bawah tanpa managemen konstruksi. Juga kesepakatan dan kesepahaman tentang standard minimum kenyamanan yang diterapkan. Di sisi lain, arsitek perencana juga harus paham betul tentang peraturan-peraturan terbaru yang berlaku ataupun peraturan perubahannya. Terutama yang menyangkut keamanan dan keselamatan pengguna, pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, serta integrasi keseluruhan system dalam bangunan karena sudah diterapkannya sertifikasi bangunan laik fungsi (SLF) di Jakarta dan sekitarnya.

DSCF3291DSCF3282Dengan pengelolaan professional dan terpadu, dalam beberapa tahun kedepan, pemilik diharapkan sudah bisa mendapatkan modalnya kembali.

01
Nov
10

BALITUNG BREEZE

Bangunan ini adalah sebuah guesthouse yang terletak di area yang sangat strategis di sekitar SCBD, sebuah kawasan bisnis di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Karenanya, desain bangunan ini diupayakan agar dapat memanfaatkan lahan seoptimal mungkin, dengan biaya se-efisien mungkin.

Aspek fungsional menjadi yang utama, sehingga upaya untuk mengolah tampilan bangunannya menjadi sangat menantang. Gubahan kubistis berlanggam kontemporer dengan spider-joint -glass-curtain yang menjadi “visual anchor“, dipadukan dengan keinginan Owner untuk menampilkan kesan modern-life-style yang lugas dan simple, menjadikan bangunan ini cost-effective tapi secara visual diharapkan masih mampu “mengundang perhatian”…

Vegetasi eksisting coba untuk dipertahankan dengan membiarkan pohon mangga menembus tangga utama ke lobby yang berada di elevated level. Hal ini justru menambah pengalaman ruang dan eksositas visual, seolah-olah bangunan ini mempunyai ”jiwa”. Hal ini juga didukung oleh vegetasi lingkungan yang sejuk dan rimbun, sehingga sesuai dengan namanya : ”BALITUNG BREEZE” (http://balitungbreeze.com)

Owner yang memiliki guesthouse ini merupakan seorang eksekutif dan entrepreneur muda dengan semangat ”green-generation” ingin menjadikan bangunannya se”hijau” mungkin. Hal ini dilakukan dengan pendekatan sistem bangunan, melalui konsep tata bahan, tata tenaga, tata cahaya, tata air, tata udara dan tata hijau dan tata kelola, yang selain untuk penghematan operasional juga diharapkan dapat seminal mungkin menghasilkan carbon footprint, dengan mengkompensasi setiap area terbuka-sisa sebagai “ruang hijau”/taman & resapan.

Bangunan ini mempunyai area semi-basement untuk parkir. Sedangkan bangunan utama diletakkan di elevasi +1.80m dari jalan, sehingga tamu harus menaiki tangga dahulu untuk menuju lobby.

Ruang dalam didesain dengan modul standard bay 24 m2, ditambah dengan fasilitas kolam renang dan sebuah deli room. Kamar tidur didesain menggunakan lantai HPL motif kayu untuk menampilkan kesan ”homy”.

Untungnya, dengan konsep pengelolaan B&B (Bed & Breakfast) bagunan ini tidak memerlukan banyak ruang BOH. Selanjutnya, dalam tatanan spatial ruang,  pengalaman sekuensial dalam bangunan ini diakhiri di roof garden yang menampilkan pemandangan high rise view di seputaran Jl. Sudirman Jakarta.

Selamat berbisnis di Jakarta….

04
Jun
10

RUMAH SEORANG SAHABAT

Desain rumah ini dedikasikan untuk seorang sahabat yang tidak sempat mengapresiasinya pada saat selesai dibangun…

Diawali dari keinginan Pemilik  untuk membangun rumah yang nyaman, asri dan mem”bumi”, rumah yang ‘rendah hati’ dan ‘bersahabat’, maka dicoba dielaborasi bersama melalui banyak diskusi, untuk menggali sebuah konsep bangunan arsitektur tropis dengan pendekatan ‘lokal-modern’ /modern vernacular, dimana unsur ‘ke-lokal-an’, iklim dan elemen-elemen natural lainnya menjadi pertimbangan desain yang utama. Salah satunya adalah dengan membuat ruangan-ruangan lugas yang bersifat ‘mengalir’, menyisipkan patio/innercourt diantara bagunan, memperbanyak bukaan-bukaan jendela dan pintu, dan membuat sirkulasi udara bersilang/“cross ventilation”.

Pada entrance masuk utama, pengunjung diterima di sebuah walking path dari beberapa buah stepping stone batu padalarang solid yang  ditata sedemikian rupa menyeberangi sebuah reflecting pond, diharapkan mampu memberikan pengalaman ruang yang unik kepada tamu yang akan berkunjung.

Desain ruang penerima tamu dibuat  sebagai sebuah beranda semi terbuka seperti sebuah pendopo yang berhubungan langsung dengan patio/innercourt tengah, sehingga tidak memerlukan tata penghawaan buatan.

Ruang utama /living area menjadi ruang interaksi utama dengan skala yang memadai dan dihubungkan dengan void ke lantai atas untuk memperlancar sirkulasi udara dan membuat sirkulasi silang.

Ruang Tidur Utama diletakkan di lantai bawah untuk pertimbangan kenyamanan pemilik rumah & dihubungkan dengan foyer sebagai ruang peralihan.

Atap kamar mandi utama dibuat semi terbuka dengan taman kering di dalamnya, sehingga cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.

Kolam renang dengan water spout dan  gazebo bali dibuat menggantikan halaman belakang rumah.

Pada tahap selanjutnya, desain lighting dan tata landscape turut membentuk ‘karakter’ bangunan ini untuk menjadi rumah yang asri, teduh dan nyaman untuk ditinggali. Namun manusia hanya bisa berharap…

…Selamat Jalan sahabat, selamat menikmati rumahmu yang lebih indah di ‘sana’….




Gravatar

Categories